kegiatan kkn di suger lor

Rabu, 11 Februari 2015



INDUSTRI PECUT DI DUSUN PECUT

            Pecut atau Cambuk adalah industry rumahan yang banyak dilakukan oleh keluarga yang tinggal di Dusun Pecut, Desa Suger Lor, Kecamatan Maesan, Bondowoso. Industri ini banyak dikerjakan oleh penduduk setempat sekitar tahun 90’an, tetapi sekitar tahun 2000 banyak pengrajin pecut yang gulung tiar karena adanya larangan pengambilan rotan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pecut. Hanya tinggal beberapa keluarga saja yang masih tetap bekerja sebagai pengrajin pecut. Salah satunya adalah keluarga bapak faisal. Pak faisal masih tetap berprofesi sebagai pengrajin pecut walaupun bahan dasar pecut yaitu rotan sudah susah untuk dicari.
            Proses pembuatan pecut tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses awal pembuatan pecut yaitu pemilihan bahan dasar rotan dengan ukuran tertentu. Setelah didapat ukuran yang tepat rotan tersebut diraut dan bagian ujung nya dibelah kemudian dikepang atau dipuntir.



Rotan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pecut
            Selanjutanya bahan dasar rotan tersebut dianyam menggunakan benang warna warni sesuai dengan permintaan dari pemesan. Pada proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk pecut ukuran sedang membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan pecut ukuran besar mmembutuhkan waktu sekitar 1 minggu hingga selesai dengan  sempurna. Untk pecut yang kecil biasanya menggunakan bahan dasar pulpen, untuk pecut ukuran ini dapat selesai dalam waktu satu hari.




Pecut ukuran sedang dan ukuran besar

Proses penganyaman pecut
            Untuk harga satu buah pecut untuk pecut besar seharga 15.000, untuk pecut ukuran sedang seharga 7.500 sedangkan untuk pecut ukuran kecil seharga 6.000. Untuk pemesanan dapat menghibungi bapak faisal 085330108069, atau langsung datang kerumah bapak faisal di Dusun Pecut, Desa Suger Lor, Kecamata Maesan, Bondowoso.

Jumat, 06 Februari 2015

INDUSTRI SAPU DI DUSUN GEDANGAN DESA SUGER LOR



Setiap hari selalu ada kegiatan rutin di rumah Pak Rifin di Dusun Gedangan, desa Suger Lor, Bondowoso. Agar dapur bisa tetap mengepulkan asap, Pak Rifin membuat sapu dari sabut kelapa sebagai mata pencaharian. Walaupun industri-industri menengah keatas sudah banyak, usaha pak Rifin masih tetap berjalan sampai saat ini.
            Hal pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan sapu dari sabut adalah pengeringan sabut kelapa. Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur atau menggunakan menggunakan tungku pembakaran jika sedag musim hujan.



Proses pengeringan sabut kelapa

            Selanjutnya menumbuk (atau niteh dalam bahasa setempat) dan mencabuti sabut-sabut kelapa (arobi). Ini adalah salah satu proses terberat karena harus menggunakan tenaga ekstra. Sabut kelapa ditumbuk sampai mudah untuk dicabuti.



  
Proses menumbuk dan mencabuti sabut kelapa
            Setelah itu sabut kelapa yang sudah menyerupai rambut akan dijahit pada sebatang bambu dengan menggunakan tali rafia. Sapu yang baru diikat pada bambu masih berantakan, agar sapu terlihat lebih rapih, sapu disisir menggunakan sisir besi.
Sapu yang sudah jadi dan sisir besi yang digunakan

            Setiap hari Pak rifin dan keluarga dapat membuat sapu sekitar 20 buah dan dijual seharga 2500 perbuah. Jika ingin melihat lebih jelas proses pembuatan sapu dan ingin membelinya dapat langsung dating ke Desa Suger Lor di Dusun Gedangan. Nomor yang dapat dihubungi 085232820672.